Berlin - Para ilmuwan Indonesia unjuk gigi di Jerman dalam berbagai riset. Mereka kini menjajaki alih teknologi bidang energi antara Jerman-Indonesia untuk mempercepat proses pembangunan di tanah air.
"Percepatan transfer teknologi energi mutlak diperlukan agar segera membawa kemajuan untuk bangsa," kata wakil dari Ikatan Ilmuwan Indonesia International (I4),
Dr Ing Suhendra dalam rilis I4 dan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman kepada detikcom, Rabu (7/4/2010).
Hal ini merupakan kesimpulan silaturahmi sejumlah ilmuwan Indonesia di Indonesisches Weisheits und Kulturzentrum (Pusat Kearifan dan Budaya Indonesia), Berlin, Jerman. Atase Pendidikan KBRI Berlin Dr Ing Yul Nazaruddin dalam pertemuan itu mengatakan sepak terjang para ilmuwan Indonesia di Jerman bisa mendorong alih teknologi dari Jerman ke Indonesia.
Sebagai bentuk konkrit, dalam waktu dekat berlangsung penelitian terhadap pendayagunaan energi panas bumi yang melimpah ruah di Indonesia. Motor proyek ini adalah Dr Rer Nat Makky Sandra Jaya, ilmuwan Indonesia di GFZ German Research Centre for Geosciences.
Makky akan memboyong tim yang terdiri 20 ilmuwan dari 3 universitas dan perusahaan eksplorasi Jerman untuk mewujudkan kerja sama riset dua negara. "Indonesia punya sumber energi panas bumi terbesar di dunia. Bila pemerintah bisa menggali potensi ini, maka akan berkontribusi menyalurkan kebutuhan energi bagi kemakmuran rakyat Indonesia," ujar Makky.
Kontribusi pun dilakukan para ilmuwan muda Indonesia di Jerman. Ilmuwan muda Teuku Reiza Yuanda yang juga Kepala Badan Litbang I4 mengomandani Renewable Energy Conference (Renews) atau Konferensi Energi Terbarukan pada Oktober 2010 nanti di Berlin. detikNews
0 komentar:
Posting Komentar